Cara Menutup Aurat Sesuai Syariat Islam
Menutup aurat adalah salah satu kewajiban fundamental bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Perintah ini bukan sekadar aturan berpakaian, melainkan sebuah cerminan ketaatan kepada Allah SWT, penjagaan kehormatan diri, serta kontribusi pada terciptanya masyarakat yang santun dan bermartabat.
Bagi perempuan Muslim, konsep menutup aurat memiliki makna yang mendalam. Aurat perempuan secara umum adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai batasan aurat ini, terutama pada masalah telapak tangan dan wajah. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih lanjut mengenai cara menutup aurat yang sesuai dengan syariat Islam, yang menekankan pada prinsip-prinsip utama yang disepakati oleh mayoritas ulama.
Prinsip-Prinsip Pakaian Sesuai Syariat Islam
Ada beberapa kriteria utama yang harus dipenuhi oleh pakaian seorang Muslimah agar dianggap menutup aurat sesuai syariat:
- Menutupi Seluruh Aurat: Pakaian harus menutupi area tubuh yang telah ditetapkan sebagai aurat. Ini berarti tidak ada bagian tubuh yang terlihat terbuka, terutama yang menjadi sumber fitnah.
- Tidak Transparan (Tembus Pandang): Kain yang digunakan haruslah tebal dan tidak memungkinkan warna kulit atau bentuk tubuh terlihat dari balik pakaian. Pakaian yang tipis, meskipun menutupi permukaan kulit, tidak dianggap memenuhi kriteria ini.
- Longgar dan Tidak Membentuk Tubuh: Pakaian tidak boleh ketat atau menjiplak lekuk tubuh. Tujuannya adalah agar pakaian tersebut berfungsi sebagai pelindung dan bukan sebagai perhiasan yang justru menarik perhatian. Pakaian yang ketat hanya akan menonjolkan bentuk tubuh, sehingga fungsi menutup aurat tidak tercapai.
- Tidak Menyerupai Pakaian Laki-laki: Syariat Islam menganjurkan agar perempuan mengenakan pakaian yang khas untuk perempuan dan tidak menyerupai pakaian laki-laki.
- Tidak Menyerupai Pakaian Kafir atau Fasyak (Orang Fasik): Pakaian yang digunakan juga sebaiknya tidak meniru gaya pakaian yang identik dengan kaum yang tidak beriman atau mereka yang secara terang-terangan melanggar ajaran agama.
- Tidak Mengandung Parfum atau Minyak Wangi yang Menyolok: Pakaian yang dikenakan hendaknya tidak diberi parfum yang berlebihan, terutama jika akan berinteraksi dengan banyak orang di tempat umum, karena hal ini dapat menimbulkan fitnah.
Batasan Aurat Perempuan
Perbedaan pendapat ulama terutama berkisar pada batasan aurat wajah dan telapak tangan. Mayoritas ulama berpendapat bahwa wajah dan kedua telapak tangan (baik bagian luar maupun dalam) adalah boleh terlihat. Namun, ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa seluruh tubuh perempuan adalah aurat, termasuk wajah dan telapak tangan, sehingga wajib ditutup.
Dalam konteks ini, yang terpenting adalah niat dan kesungguhan untuk mematuhi perintah Allah. Pakaian yang dipilih hendaknya memberikan rasa aman, nyaman, dan terjaga dari pandangan yang tidak diinginkan. Jika ragu mengenai batasan aurat, memilih untuk lebih berhati-hati dan mengenakan pakaian yang lebih menutup adalah pilihan yang lebih baik.
Pakaian yang Dianjurkan untuk Menutup Aurat
Untuk memenuhi kriteria di atas, beberapa jenis pakaian yang umum dikenakan oleh Muslimah meliputi:
- Hijab/Jilbab/Kerudung: Digunakan untuk menutup kepala, leher, dan dada. Pilihlah yang tidak tipis dan menjulur menutupi dada.
- Gamis/Abaya: Pakaian terusan yang longgar dan panjang hingga menutupi seluruh tubuh bagian bawah, termasuk kaki.
- Baju Koko Syar'i (untuk wanita) atau Tunik Panjang: Pakaian atasan yang panjangnya menutupi pinggul atau lebih, dipadukan dengan celana longgar atau rok yang panjang.
- Rok Panjang: Dipadukan dengan atasan yang longgar dan panjang.
Kombinasi pakaian ini, jika memenuhi semua prinsip syariat, akan membantu seorang Muslimah dalam menjalankan kewajiban menutup auratnya dengan sempurna.
Manfaat Menutup Aurat
Menutup aurat bukan hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga membawa banyak manfaat:
- Menjaga Kehormatan Diri: Pakaian yang syar'i membantu menjaga kehormatan dan martabat perempuan dari pandangan yang tidak pantas.
- Menghindari Fitnah: Dengan berpakaian tertutup dan sopan, seorang Muslimah dapat meminimalkan potensi timbulnya fitnah dan godaan.
- Meningkatkan Kualitas Diri: Menutup aurat seringkali dikaitkan dengan peningkatan rasa malu (haya'), kesantunan, dan kedewasaan dalam diri seorang Muslimah.
- Menghilangkan Perbandingan Sosial: Pakaian yang seragam dalam prinsip kesopanan dapat mengurangi persaingan dalam hal penampilan dan harta benda, sehingga fokus lebih tertuju pada ibadah dan akhlak.
- Ketaatan kepada Allah SWT: Yang paling utama, menutup aurat adalah bentuk kepatuhan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan.
Dengan memahami prinsip-prinsip dan hikmah di balik kewajiban menutup aurat, diharapkan setiap Muslimah dapat menjalankan perintah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, menjadikannya sebagai bagian dari identitas dan gaya hidup yang mencerminkan keindahan Islam.