Pupuk asam humat merupakan salah satu jenis pupuk organik yang semakin populer di kalangan petani dan pegiat pertanian berkelanjutan. Keunggulannya terletak pada kemampuannya memperbaiki struktur tanah, meningkatkan retensi air, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman secara perlahan namun pasti. Kabar baiknya, Anda tidak perlu membelinya dari toko pertanian. Dengan sedikit usaha dan bahan yang mudah didapat, Anda bisa membuat pupuk asam humat berkualitas sendiri di rumah.
Apa Itu Asam Humat?
Asam humat adalah komponen alami dari humus, hasil dekomposisi bahan organik di dalam tanah. Senyawa kompleks ini memiliki struktur molekul yang unik, kaya akan gugus fungsional yang mampu berinteraksi positif dengan tanah dan tanaman. Peran utamanya dalam tanah meliputi:
- Meningkatkan Struktur Tanah: Asam humat membantu mengikat partikel-partikel tanah, menciptakan agregat yang lebih baik. Ini meningkatkan aerasi (masuknya udara) dan drainase tanah, mencegah pemadatan, serta memudahkan penetrasi akar.
- Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK): KTK yang tinggi berarti tanah mampu menahan dan menyediakan nutrisi penting bagi tanaman, seperti kalium (K+), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+).
- Meningkatkan Retensi Air: Asam humat memiliki kemampuan menyerap dan menahan air dalam jumlah besar, sehingga mengurangi kebutuhan penyiraman dan menjaga kelembaban tanah, terutama di musim kemarau.
- Meningkatkan Aktivitas Mikroba Tanah: Senyawa ini menjadi sumber energi bagi mikroorganisme tanah yang bermanfaat, yang pada gilirannya membantu siklus nutrisi dan kesehatan tanah secara keseluruhan.
- Meningkatkan Ketersediaan Nutrisi: Asam humat dapat melarutkan unsur hara yang terkunci dalam tanah, membuatnya lebih mudah diserap oleh akar tanaman.
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Untuk membuat pupuk asam humat sendiri, Anda memerlukan beberapa bahan utama:
- Bahan Organik Sumber Karbon: Ini adalah bahan dasar. Pilihan terbaik meliputi:
- Jerami padi atau gandum
- Daun kering (bukan daun bergetah atau beracun)
- Ampas kopi
- Sekam padi
- Serbuk gergaji (dari kayu yang tidak diolah kimia)
- Kompos yang sudah matang
- Sumber Nitrogen: Diperlukan untuk mempercepat proses dekomposisi.
- Kotoran hewan ternak (ayam, kambing, sapi) yang sudah dikeringkan atau difermentasi
- Tepung ikan
- Bahan sisa dapur kaya protein
- Starter Mikroba (Opsional tapi Direkomendasikan): Untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi fermentasi. Bisa menggunakan starter EM4 (Effective Microorganisms 4), cairan hasil fermentasi kompos sebelumnya, atau yoghurt tawar.
- Air: Untuk menjaga kelembaban proses fermentasi.
- Wadah Fermentasi: Bisa berupa tong plastik besar, drum bekas, atau wadah lain yang tertutup rapat namun memungkinkan sedikit sirkulasi udara (misalnya dengan selang kecil yang dialiri air di ujungnya sebagai airlock).
Langkah-Langkah Pembuatan
Proses pembuatan pupuk asam humat pada dasarnya adalah proses fermentasi bahan organik untuk menghasilkan senyawa humat. Berikut langkah-langkahnya:
- Persiapan Bahan Organik: Cincang atau haluskan bahan organik sumber karbon agar luas permukaannya lebih besar, sehingga mempercepat dekomposisi.
- Pencampuran Bahan: Campurkan bahan organik sumber karbon dengan sumber nitrogen. Rasio umum yang digunakan adalah sekitar 30:1 (karbon : nitrogen). Jika menggunakan kompos yang sudah jadi, Anda bisa mencampurnya langsung.
- Penambahan Starter Mikroba: Jika menggunakan starter mikroba, larutkan sesuai petunjuk pada kemasan atau gunakan secukupnya (misalnya 1 liter EM4 untuk 100 kg bahan kering). Campurkan merata ke dalam adonan bahan organik.
- Pembasahan: Basahi campuran hingga lembab, seperti spons yang diperas. Jangan sampai terlalu basah karena bisa menyebabkan pembusukan anaerobik.
- Proses Fermentasi: Masukkan campuran ke dalam wadah fermentasi. Padatkan agar tidak ada ruang udara berlebih. Tutup wadah rapat-rapat. Jika menggunakan airlock, pastikan berfungsi dengan baik.
- Perawatan Fermentasi:
- Pemantauan Suhu: Suhu fermentasi idealnya berkisar antara 40-60°C. Anda bisa memantaunya dengan termometer.
- Pencampuran Berkala (Opsional): Setiap 1-2 minggu, buka wadah dan aduk perlahan untuk memastikan oksigen masuk dan mencegah penggumpalan. Lakukan ini di tempat yang teduh.
- Penjagaan Kelembaban: Jika campuran terlihat kering, semprotkan sedikit air.
- Masa Fermentasi: Proses ini biasanya memakan waktu antara 2 hingga 6 bulan, tergantung pada bahan, suhu, dan aktivitas mikroba. Anda akan mengenali pupuk siap saat aromanya berubah menjadi bau tanah yang segar, tidak menyengat, dan warnanya menjadi gelap kehitaman.
Aplikasi dan Manfaat Tambahan
Pupuk asam humat yang telah jadi bisa diaplikasikan dengan beberapa cara:
- Sebagai Pupuk Dasar: Campurkan langsung ke dalam tanah sebelum tanam.
- Sebagai Pupuk Susulan: Taburkan di sekitar pangkal tanaman atau larutkan dalam air untuk disiramkan.
- Disemprotkan: Larutkan dengan air dan gunakan sebagai pupuk daun atau perlakuan pra-tanam pada benih.
Dengan rutin menggunakan pupuk asam humat buatan sendiri, Anda tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tanah jangka panjang, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif.