Dalam interaksi sehari-hari, kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jelas, jujur, serta menghargai orang lain adalah keterampilan yang sangat berharga. Kemampuan ini dikenal sebagai asertivitas. Belajar menjadi lebih asertif bukan hanya tentang berbicara lebih keras atau menuntut, melainkan tentang menemukan keseimbangan antara melindungi hak Anda sendiri tanpa melanggar hak orang lain.
Asertivitas adalah gaya komunikasi yang memungkinkan Anda untuk mengekspresikan diri secara terbuka dan jujur, sembari tetap menghormati pandangan dan perasaan orang lain. Ini adalah jalan tengah antara pasif (di mana Anda membiarkan orang lain mendikte Anda atau mengabaikan kebutuhan Anda) dan agresif (di mana Anda memaksakan kehendak Anda tanpa mempertimbangkan orang lain).
Mengapa asertivitas begitu penting? Beberapa alasan utamanya meliputi:
Orang yang asertif biasanya menunjukkan karakteristik berikut:
Menjadi lebih asertif adalah sebuah proses yang membutuhkan latihan dan kesadaran diri. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa Anda mulai:
Setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan dengan hormat, menyatakan pendapat dan perasaan, berkata "tidak", membuat kesalahan, dan mengubah pikiran. Mengenali hak-hak ini adalah fondasi penting dalam pengembangan sikap asertif.
Perhatikan bagaimana Anda biasanya bereaksi dalam situasi sulit. Apakah Anda cenderung diam (pasif) atau malah meledak (agresif)? Menyadari pola ini adalah langkah pertama untuk mengubahnya.
Alih-alih menyalahkan atau menuduh, gunakan frasa yang dimulai dengan "Saya". Contohnya, daripada berkata, "Kamu selalu terlambat!", coba katakan, "Saya merasa khawatir ketika kamu terlambat karena saya khawatir kita akan ketinggalan jadwal."
Ini adalah salah satu tantangan terbesar bagi banyak orang. Ingatlah bahwa Anda tidak wajib menyetujui setiap permintaan. Latihlah cara menolak dengan singkat dan jelas, tanpa perlu memberikan penjelasan yang panjang lebar atau merasa bersalah. Anda bisa mengatakan, "Maaf, saya tidak bisa saat ini," atau "Terima kasih atas tawarannya, tapi saya harus menolaknya."
Mulailah berlatih perilaku asertif dalam situasi yang tidak terlalu mengancam. Misalnya, memesan makanan dengan spesifik, meminta pelayanan yang lebih baik di toko, atau mengungkapkan pendapat ringan dalam percakapan santai.
Asertivitas bukan berarti tidak merasakan emosi. Ini tentang mengelola emosi Anda agar tidak mengendalikan respons Anda. Jika Anda merasa sangat marah atau frustrasi, ambil jeda sejenak sebelum merespons.
Belajarlah untuk memberikan umpan balik konstruktif dengan cara yang menghargai orang lain, dan juga bersiap untuk menerima umpan balik tanpa menjadi defensif.
Mempelajari dan mempraktikkan asertivitas akan memberikan manfaat yang mendalam. Anda akan menemukan diri Anda lebih nyaman dalam berbagai situasi sosial dan profesional, membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat, serta memiliki kontrol lebih besar atas kehidupan Anda sendiri. Ingatlah, ini adalah sebuah perjalanan, jadi bersabarlah dengan diri sendiri dan rayakan setiap kemajuan kecil.
Mulai Latihan Asertif Anda Sekarang