Ilustrasi: Ibu Menyusui dan Bekerja
Menjadi ibu bekerja sekaligus ibu menyusui adalah sebuah pencapaian luar biasa. Banyak ibu yang khawatir bagaimana cara tetap memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya di tengah kesibukan pekerjaan. Namun, dengan persiapan dan strategi yang tepat, menyusui di tempat kerja bisa menjadi pengalaman yang memuaskan dan tidak serumit yang dibayangkan. ASI bukan hanya nutrisi terbaik untuk bayi, tetapi juga memiliki segudang manfaat bagi ibu. Memberikan ASI dapat membantu pemulihan pasca melahirkan, mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium, serta memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Kembali bekerja setelah cuti melahirkan membutuhkan adaptasi. Untuk urusan menyusui, persiapan adalah kunci. Mulailah membicarakan kebutuhan Anda dengan perusahaan dan atasan beberapa minggu sebelum Anda kembali. Ketahui hak-hak Anda sebagai ibu menyusui, seperti ketersediaan ruang pompa ASI yang layak dan waktu istirahat yang cukup. Di rumah, latih bayi Anda untuk menerima ASI dari botol, baik yang dipompa oleh Anda maupun oleh orang lain. Ini akan membantu bayi Anda terbiasa minum ASI meskipun Anda tidak hadir.
Memompa ASI di tempat kerja memerlukan teknik yang benar agar hasilnya maksimal. Pastikan Anda menggunakan pompa ASI yang sesuai dengan kebutuhan Anda, baik pompa elektrik maupun manual. Pelajari cara menggunakan pompa ASI Anda dengan benar untuk mendapatkan aliran ASI yang lancar. Usahakan untuk memompa ASI pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga ritme produksi ASI Anda. Seringkali, memompa ASI di pagi hari sebelum berangkat kerja dan beberapa kali di sela-sela waktu kerja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Kenyamanan adalah faktor penting. Cari tempat yang tenang dan nyaman untuk memompa ASI. Idealnya, perusahaan menyediakan ruang laktasi khusus yang dilengkapi dengan kursi yang nyaman, colokan listrik, dan fasilitas kebersihan. Jika tidak ada, cari tempat di mana Anda dapat merasa rileks, seperti di bilik kantor yang sepi atau bahkan di mobil Anda. Memutar musik yang menenangkan atau melihat foto bayi Anda juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Setelah memompa, ASI perlu disimpan dengan benar. Gunakan wadah penyimpanan ASI yang bersih dan kedap udara. Botol atau kantong ASI khusus ASI perah sangat direkomendasikan. Segera dinginkan ASI perah di lemari pendingin kantor atau dalam tas berpendingin (cooler bag) yang berisi ice pack. Jika tidak ada pilihan selain menyimpannya di suhu ruangan untuk sementara waktu, pastikan ASI tersebut segera dibawa pulang dan dimasukkan ke dalam lemari es di rumah.
Saat membawa pulang ASI perah, pastikan ASI tetap dingin. Gunakan cooler bag yang baik agar ASI tetap terjaga suhunya selama perjalanan. Di rumah, ASI perah dapat disimpan di dalam lemari es atau freezer. Pahami aturan penyimpanan ASI perah agar kualitasnya tetap terjaga.
Dukungan dari lingkungan kerja sangat krusial. Perusahaan yang mendukung ibu menyusui akan menyediakan fasilitas dan memahami kebutuhan karyawan yang sedang menyusui. Berbicara secara terbuka dengan rekan kerja dan atasan tentang kebutuhan Anda dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih ramah ibu menyusui. Jangan ragu untuk menjelaskan bahwa memompa ASI adalah kebutuhan biologis dan penting untuk kesehatan bayi.
Dukungan dari keluarga juga tidak kalah penting. Pasangan atau anggota keluarga lain bisa membantu dalam menyajikan ASI perah kepada bayi saat Anda di tempat kerja, atau membantu merawat bayi sehingga Anda bisa beristirahat lebih baik.
Pasti akan ada tantangan. Kadang produksi ASI bisa menurun, atau bayi bisa menolak botol. Jika mengalami kesulitan, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau dokter. Mereka dapat memberikan saran dan solusi yang tepat. Ingat, setiap ibu dan bayi memiliki dinamikanya masing-masing. Tidak ada kesempurnaan, yang terpenting adalah usaha terbaik Anda.
ASI untuk ibu bekerja bukanlah misi yang mustahil. Dengan perencanaan yang matang, tekad yang kuat, serta dukungan yang memadai, Anda dapat terus memberikan nutrisi terbaik bagi buah hati sambil tetap meniti karir. Percayalah pada kemampuan diri Anda sebagai ibu yang tangguh.