Ilustrasi konseptual perbandingan ateroma dan lipoma.
Dalam dunia medis, kita seringkali menemukan benjolan atau massa yang muncul di bawah kulit. Dua kondisi yang paling sering membingungkan adalah ateroma dan lipoma. Meskipun keduanya dapat terlihat mirip dari luar, ada perbedaan mendasar dalam penyebab, sifat, dan cara penanganannya. Memahami perbedaan ini penting agar kita tidak salah diagnosis dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Ateroma, yang juga dikenal sebagai kista sebasea, sebenarnya bukanlah tumor, melainkan sebuah kantung atau benjolan berisi keratin (protein kulit mati) dan sebum (minyak alami kulit) yang terbentuk akibat tersumbatnya kelenjar minyak (kelenjar sebasea) di kulit. Kelenjar sebasea ini biasanya berfungsi untuk melumasi rambut dan kulit. Namun, ketika saluran kelenjar ini tersumbat, sel-sel kulit dan minyak yang seharusnya dikeluarkan justru menumpuk di dalam, membentuk sebuah kantung yang membengkak.
Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti luka kecil pada kulit, peradangan, atau penumpukan sel kulit mati. Ateroma paling sering muncul di area tubuh yang kaya akan kelenjar sebasea, seperti wajah, leher, punggung, dan kulit kepala. Ukurannya bisa bervariasi dari sekecil kacang polong hingga beberapa sentimeter.
Ciri khas ateroma adalah kulit di atasnya seringkali tampak normal, tetapi benjolan terasa padat di bawah kulit. Kadang-kadang, ateroma bisa mengalami peradangan atau infeksi, yang ditandai dengan kemerahan, rasa nyeri, bengkak, bahkan keluarnya cairan berbau tidak sedap (nanah). Jika ateroma terinfeksi, ini memerlukan penanganan medis segera.
Berbeda dengan ateroma, lipoma adalah jenis tumor jaringan lunak yang bersifat jinak. Lipoma terbentuk dari pertumbuhan sel-sel lemak yang berlebihan di bawah kulit. Sel-sel lemak ini tumbuh dalam kantung yang dilapisi membran tipis, yang memisahkannya dari jaringan sekitarnya.
Lipoma dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja yang memiliki sel lemak, namun paling sering ditemukan di area leher, bahu, punggung atas, perut, dan lengan. Lipoma umumnya terasa lembut saat disentuh, dapat digerakkan dengan mudah di bawah kulit, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika tumbuh di area yang menekan saraf.
Ukuran lipoma juga sangat bervariasi, mulai dari yang sangat kecil hingga yang cukup besar. Pertumbuhannya biasanya lambat. Penyebab pasti timbulnya lipoma masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor genetik atau riwayat keluarga diduga berperan. Lipoma umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan medis kecuali jika ukurannya mengganggu, tumbuh dengan cepat, atau menimbulkan ketidaknyamanan.
Mari kita rangkum perbedaan utamanya:
Penanganan ateroma dan lipoma sangat bergantung pada ukuran, lokasi, gejala, dan keinginan pasien.
Apabila Anda menemukan benjolan baru di tubuh, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin pemeriksaan penunjang lain untuk menentukan jenis benjolan tersebut dan memberikan saran penanganan yang paling tepat untuk kondisi Anda.