Bagi para penghobi akuarium, terutama yang memelihara ikan cupang, guppy, atau ikan kecil lainnya, pakan hidup seperti Artemia seringkali menjadi pilihan utama. Artemia, atau yang sering disebut udang renik, memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan sangat disukai oleh ikan. Namun, membeli Artemia hidup dalam jumlah besar bisa jadi mahal. Untungnya, membuat (menetaskan) Artemia sendiri di rumah bukanlah hal yang sulit.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam proses membuat Artemia, dari persiapan alat hingga panen. Dengan panduan ini, Anda akan dapat menyediakan pakan segar dan bergizi bagi ikan kesayangan Anda kapan pun dibutuhkan.
Apa Itu Artemia dan Mengapa Penting?
Artemia adalah krustasea kecil yang hidup di perairan asin. Mereka dikenal karena kemampuannya bertahan dalam kondisi ekstrem dan telurnya (disebut kista) dapat diawetkan dalam keadaan kering selama bertahun-tahun. Ketika ditempatkan dalam kondisi yang tepat, kista Artemia akan menetas menjadi nauplii (larva Artemia) yang siap menjadi pakan.
Manfaat utama pemberian Artemia sebagai pakan ikan antara lain:
Kandungan Nutrisi Tinggi: Artemia kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan.
Ukuran yang Sesuai: Ukuran nauplii Artemia yang kecil sangat cocok untuk ikan burayak (anak ikan) dan ikan kecil lainnya yang belum bisa memakan pakan yang lebih besar.
Meningkatkan Naluri Berburu: Gerakan nauplii Artemia yang lincah dapat merangsang naluri berburu ikan, yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.
Efisiensi Biaya: Menetaskan Artemia sendiri jauh lebih ekonomis dibandingkan membeli pakan hidup secara rutin.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Sebelum memulai, pastikan Anda telah menyiapkan semua alat dan bahan berikut:
Kista Artemia: Beli kista Artemia berkualitas baik dari toko perlengkapan akuarium terpercaya. Perhatikan tanggal kedaluwarsa untuk memastikan daya tetas yang optimal.
Air Garam: Anda memerlukan air asin dengan salinitas yang tepat. Gunakan air bersih (bukan air PAM yang mengandung klorin) dan garam khusus akuarium atau garam laut. Jika menggunakan garam dapur, pastikan bebas yodium dan bahan tambahan lainnya.
Wadah Penetasan: Bisa berupa botol plastik bekas ukuran 1.5 liter, wadah kaca, atau kerucut penetas khusus.
Alat Peniup Udara (Air Pump): Untuk mengalirkan oksigen dan menjaga kista tetap teraduk.
Selang Udara dan Batu Aerator (Air Stone): Terhubung ke air pump.
Bahan Peningkat pH/Buffer (Opsional): Seperti soda kue (baking soda) untuk menjaga pH air tetap stabil.
Saringan Artemia: Bisa dibuat sendiri dari kain kasa halus atau menggunakan saringan khusus Artemia.
Suntikan Besar atau Pipet: Untuk memanen Artemia.
Langkah-langkah Membuat Artemia
Proses penetasan Artemia relatif sederhana. Ikuti langkah-langkah berikut dengan teliti:
1. Persiapan Air Garam
Larutkan garam ke dalam air bersih. Konsentrasi yang umum digunakan adalah sekitar 1.020 - 1.025 gram per liter (ppt), atau sekitar 25-30 gram garam per liter air. Aduk hingga garam benar-benar larut. Jika menggunakan air keran, biarkan mengendap selama 24 jam untuk menghilangkan klorin atau gunakan cairan dechlorinator.
2. Siapkan Wadah Penetasan
Jika menggunakan botol plastik, potong bagian atasnya dan gunakan corong untuk memudahkan pengisian. Pasang selang udara yang terhubung ke batu aerator di bagian bawah wadah. Anda juga bisa menggunakan kerucut penetas yang dirancang khusus.
3. Atur Suhu dan pH
Suhu ideal untuk penetasan Artemia adalah antara 25-28 derajat Celsius. Anda bisa menggunakan pemanas akuarium (heater) jika suhu ruangan tidak mencukupi. pH air yang optimal adalah sekitar 8.0-8.5. Anda bisa menambahkan sedikit soda kue (baking soda) untuk menaikkan pH jika diperlukan.
4. Masukkan Kista Artemia
Setelah air garam siap dan suhu serta pH sesuai, masukkan kista Artemia. Dosis umum adalah sekitar 1-2 gram kista per liter air, namun ikuti petunjuk pada kemasan kista yang Anda beli. Pastikan Anda tidak memasukkan terlalu banyak kista dalam satu wadah, karena ini bisa mengurangi tingkat keberhasilan.
5. Mulai Aerasi
Nyalakan air pump. Arus udara yang kuat dari batu aerator sangat penting untuk menjaga kista tetap melayang dan teraduk rata, sehingga semua kista mendapatkan kesempatan untuk terhidrasi dan menetas. Pastikan tidak ada endapan kista di dasar wadah.
6. Waktu Penetasan
Dalam kondisi ideal (suhu, salinitas, dan aerasi yang tepat), Artemia biasanya akan mulai menetas dalam waktu 18-24 jam. Anda akan melihat nauplii Artemia yang bergerak-gerak di dalam air.
Panen Artemia
Setelah Artemia menetas, saatnya untuk memanennya:
Matikan Aerasi: Matikan air pump selama beberapa menit.
Biarkan Mengendap: Kista yang tidak menetas dan cangkang kosong biasanya akan mengapung di permukaan, sementara nauplii Artemia akan berkumpul di bagian tengah atau bawah wadah.
Panen Nauplii: Gunakan suntikan besar atau pipet untuk menyedot nauplii Artemia dari bagian tengah atau bawah wadah. Hindari menyedot cangkang kosong atau kista yang belum menetas sebisa mungkin.
Saring: Pindahkan nauplii yang telah disedot ke dalam saringan Artemia untuk memisahkan mereka dari sisa air garam.
Bilas (Opsional): Anda bisa membilas nauplii Artemia dengan sedikit air tawar bersih sebelum diberikan kepada ikan.
Tips Tambahan
Kualitas Kista: Investasikan pada kista Artemia berkualitas baik. Kista yang murah seringkali memiliki daya tetas rendah.
Kebersihan: Jaga kebersihan semua peralatan untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Gunakan Segera: Artemia yang baru menetas adalah yang paling bernutrisi. Berikan sesegera mungkin setelah dipanen.
Jangan Terlalu Lama: Nauplii Artemia hanya bisa bertahan hidup selama sekitar 48 jam setelah menetas sebelum mereka mulai mengonsumsi kuning telur mereka sendiri.
Variasi: Jika Anda ingin Artemia yang lebih bernutrisi, Anda bisa melakukan proses "gut-loading" dengan memberikan pakan mikroalga atau ragi khusus pada nauplii beberapa jam sebelum dipanen dan diberikan kepada ikan.
Membuat Artemia sendiri memang membutuhkan sedikit usaha awal, namun manfaatnya sangat besar. Dengan sedikit latihan, Anda akan mahir dalam proses ini dan dapat memastikan ikan Anda selalu mendapatkan pakan hidup terbaik.