Hewan yang Termasuk Avertebrata Adalah

Dunia hewan adalah sebuah spektrum yang sangat luas dan beragam, menawarkan jutaan spesies dengan karakteristik unik. Salah satu klasifikasi fundamental dalam zoologi membagi hewan menjadi dua kelompok besar berdasarkan keberadaan tulang belakang: vertebrata (hewan dengan tulang belakang) dan avertebrata (hewan tanpa tulang belakang). Artikel ini akan fokus pada kelompok avertebrata, sebuah kategori yang mencakup sebagian besar dari semua spesies hewan yang ada di Bumi.

Hewan yang termasuk avertebrata adalah organisme multiseluler yang tidak memiliki struktur penyokong utama berupa tulang belakang atau ruas-ruas tulang belakang. Meskipun tidak memiliki tulang belakang, avertebrata telah mengembangkan berbagai macam cara untuk mendukung tubuhnya, mulai dari kerangka luar yang keras (eksoskeleton), struktur internal yang lunak, hingga hanya mengandalkan tekanan hidrostatik.

Keberagaman avertebrata sangatlah menakjubkan. Mereka mendominasi hampir setiap habitat di planet ini, mulai dari kedalaman laut yang gelap, sungai-sungai yang mengalir, gurun yang gersang, hutan yang rimbun, hingga bahkan berada di lingkungan ekstrem seperti mata air panas dan gua-gua terpencil. Ukuran mereka pun bervariasi, dari organisme mikroskopis yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop hingga hewan laut raksasa.

Kelompok Utama Avertebrata

Avertebrata tidak hanya satu kelompok, melainkan terdiri dari banyak filum (divisi utama dalam taksonomi) yang berbeda. Berikut adalah beberapa filum utama yang termasuk dalam kelompok avertebrata:

1. Filum Porifera (Spons)

Porifera adalah hewan laut yang sederhana, memiliki tubuh berpori-pori yang berfungsi untuk menyaring makanan dari air. Mereka tidak memiliki organ atau jaringan yang sebenarnya, serta sistem saraf. Contohnya adalah spons laut berbagai bentuk dan warna.

2. Filum Cnidaria (Hewan Berongga)

Kelompok ini mencakup hewan seperti ubur-ubur, anemon laut, karang, dan hydra. Ciri khas mereka adalah memiliki sel penyengat yang disebut nematosis, dan tubuh mereka memiliki simetri radial serta sebuah rongga pencernaan. Bentuk tubuhnya bisa berupa polip (menetap) atau medusa (bergerak bebas).

3. Filum Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Seperti namanya, hewan dalam filum ini memiliki tubuh pipih dan tidak bersegmen. Beberapa anggota filum ini hidup bebas, namun banyak juga yang bersifat parasit pada hewan lain, termasuk manusia. Contohnya adalah cacing pita dan cacing hati.

4. Filum Nematoda (Cacing Gelang)

Berbeda dengan cacing pipih, nematoda memiliki tubuh berbentuk seperti benang (gelang) yang memanjang dan tidak bersegmen. Mereka memiliki sistem pencernaan yang lengkap dari mulut hingga anus. Banyak spesies nematoda hidup di tanah dan air, serta banyak juga yang bersifat parasit.

5. Filum Annelida (Cacing Bersegmen)

Annelida adalah cacing yang memiliki tubuh bersegmen yang jelas, seperti cincin. Kelompok ini mencakup cacing tanah yang berperan penting dalam aerasi tanah, lintah, dan beberapa jenis cacing laut.

6. Filum Mollusca (Hewan Lunak)

Mollusca adalah filum avertebrata yang sangat beragam. Ciri umumnya adalah tubuh lunak yang seringkali dilindungi oleh cangkang. Kelompok ini dibagi lagi menjadi kelas-kelas seperti Gastropoda (siput, keong), Bivalvia (kerang, tiram), dan Cephalopoda (gurita, cumi-cumi). Cephalopoda adalah anggota Mollusca yang paling kompleks dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi.

7. Filum Arthropoda (Hewan Beruas)

Arthropoda adalah filum terbesar dan paling sukses dalam dunia hewan, mencakup lebih dari 80% spesies hewan yang diketahui. Ciri utama mereka adalah tubuh yang tersegmentasi dan dilindungi oleh eksoskeleton yang keras (kutikula) yang terbuat dari kitin. Mereka juga memiliki kaki beruas-ruas. Filum ini dibagi menjadi beberapa kelas utama: Insecta (serangga), Arachnida (laba-laba, kalajengking), Crustacea (udang, kepiting), dan Myriapoda (kaki seribu, kelabang).

8. Filum Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)

Anggota filum ini umumnya hidup di laut dan memiliki ciri khas berupa simetri radial (biasanya pentaradial) pada tahap dewasanya, serta adanya struktur seperti duri pada kulitnya. Contohnya termasuk bintang laut, landak laut, teripang, dan lili laut.

Peran Penting Avertebrata

Avertebrata memainkan peran yang tak terhitung jumlahnya dalam ekosistem global. Mereka adalah bagian penting dari rantai makanan, berfungsi sebagai mangsa bagi banyak hewan lain dan predator bagi organisme yang lebih kecil. Cacing tanah dan serangga penyerbuk, misalnya, sangat vital bagi kesehatan tanah dan pertanian. Terumbu karang yang dibentuk oleh polip karang menyediakan habitat bagi ribuan spesies laut. Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok ini juga berperan dalam siklus nutrisi.

Memahami hewan yang termasuk avertebrata adalah kunci untuk mengapresiasi kompleksitas dan keajaiban alam. Keberagaman bentuk, fungsi, dan strategi bertahan hidup mereka menunjukkan betapa adaptifnya kehidupan di Bumi. Dari spons sederhana hingga gurita yang cerdas, avertebrata adalah pondasi dari sebagian besar keanekaragaman hayati yang kita kenal.

🏠 Homepage