Makanan tradisional Indonesia memang kaya akan cita rasa dan keunikan. Salah satunya adalah bacem, sebuah metode pengolahan makanan yang menghasilkan rasa manis legit dan aroma rempah yang khas. Seringkali, bacem memiliki tampilan serupa pada berbagai jenis bahan dasarnya, seperti ayam, tahu, tempe, atau bahkan telur. Hal ini terkadang membuat bingung, terutama bagi yang baru mengenal atau ingin memastikan apakah hidangan yang disajikan benar-benar bacem. Lantas, bagaimana cara tahu bacem yang asli dan lezat? Artikel ini akan mengupas tuntas ciri-ciri dan tips mengenalinya.
Bacem, atau sering disebut mbacem dalam bahasa Jawa, adalah teknik memasak yang melibatkan perendaman bahan makanan dalam bumbu cair yang kaya rempah, kemudian dimasak hingga bumbu meresap dan kuahnya mengental menjadi seperti karamel. Bumbu utamanya biasanya terdiri dari gula merah (gula jawa), kecap manis, bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, daun salam, dan terkadang asam jawa. Proses ini memberikan rasa manis, gurih, dan sedikit asam yang seimbang, serta membuat tekstur bahan menjadi lebih empuk dan sedikit kering setelah digoreng sebentar atau dihidangkan langsung.
Mengenali bacem sebenarnya tidak terlalu sulit jika Anda memperhatikan beberapa karakteristik utamanya. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan Anda sedang menikmati atau akan memasak bacem:
Salah satu indikator paling jelas dari bacem adalah warnanya. Berkat penggunaan gula merah dan kecap manis dalam jumlah yang cukup, bacem akan memiliki warna cokelat gelap yang pekat, terkadang dengan rona kemerahan yang menggugah selera. Warna ini adalah hasil dari proses karamelisasi gula saat dimasak. Jika Anda melihat bahan makanan berwarna cokelat pucat atau kecokelatan biasa tanpa kedalaman warna seperti itu, kemungkinan itu bukan bacem asli.
Proses perebusan dalam bumbu manis dan rempah membuat bahan makanan menjadi sangat empuk. Ayam bacem akan terasa lembut hingga ke tulang, sementara tahu dan tempe bacem akan terasa padat namun mudah dihancurkan saat digigit. Perlu diingat, tekstur ini berbeda dengan bahan yang hanya digoreng atau direbus biasa. Bacem akan memiliki sedikit 'gigitan' atau kekenyalan yang menyenangkan di luar, namun sangat lembut di dalam.
Aroma adalah kunci penting dalam mengenali bacem. Campuran rempah seperti ketumbar, lengkuas, bawang, dan daun salam yang direbus bersama gula merah dan kecap akan menciptakan aroma yang sangat khas: manis, gurih, sedikit pedas (dari bawang dan ketumbar), dan harum rempah. Ciumlah aroma masakan Anda, jika tercium wangi yang kompleks dari kombinasi rempah-rempah tersebut, kemungkinan besar itu adalah bacem.
Rasa bacem bersifat unik. Dominasi rasa manis legit dari gula merah dan kecap manis adalah hal yang paling terasa. Namun, di balik rasa manis itu, terselip rasa gurih dari garam dan kaldu (jika menggunakan kaldu ayam atau sapi), serta sedikit sentuhan asam yang menyegarkan dari asam jawa atau perasan jeruk nipis (tergantung resep). Kombinasi rasa ini yang membuat bacem begitu disukai dan tidak terasa 'enek' meskipun manis.
Proses memasak bacem biasanya menghasilkan kuah yang sangat kental dan berwarna cokelat gelap, mirip dengan saus karamel. Kuah ini seringkali ikut disajikan bersama bahan bacemnya, menambah cita rasa pada hidangan. Jika Anda melihat ada sisa kuah yang mengental dan berwarna gelap di sekitar bahan makanan, ini adalah tanda kuat bacem.
Baik Anda ingin membeli bacem di pasar tradisional atau membuatnya sendiri di rumah, ada beberapa tips yang bisa membantu Anda mendapatkan hasil terbaik:
Memahami cara mengenali bacem akan membuat Anda lebih menghargai kekayaan kuliner Indonesia. Dengan memperhatikan warna, tekstur, aroma, dan rasa, Anda dapat dengan mudah membedakan hidangan bacem yang lezat dan otentik. Selamat menikmati kelezatan bacem!