Artemia, atau udang renik, merupakan pakan alami yang sangat bernilai dalam budidaya ikan dan udang. Kualitas dan ketersediaannya menjadi kunci keberhasilan penetasan larva. Di antara berbagai jenis artemia, produk Supreme Plus sering menjadi pilihan karena kualitas cistanya yang tinggi dan tingkat penetasannya yang menjanjikan. Memahami cara penetasan artemia Supreme Plus dengan benar adalah langkah krusial untuk memastikan pasokan nauplii yang sehat dan bergizi bagi larva Anda.
Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah praktis, tips, dan trik agar proses penetasan artemia Supreme Plus Anda berjalan lancar dan menghasilkan nauplii dalam jumlah maksimal dengan kualitas terbaik. Mulai dari persiapan alat dan bahan hingga penanganan pasca-penetasan, semua akan dibahas secara mendalam.
Sebelum memulai penetasan, pastikan semua perlengkapan yang dibutuhkan telah tersedia dan dalam kondisi baik. Persiapan yang matang akan meminimalkan risiko kegagalan dan memastikan efisiensi proses.
1. Wadah Penetasan: Gunakan wadah yang bersih, idealnya botol plastik dengan leher yang mengerucut ke bawah (seperti botol soda atau botol khusus penetasan artemia). Ukuran wadah bervariasi tergantung jumlah artemia yang ingin ditetaskan, mulai dari 1 liter hingga lebih besar.
2. Air Laut Buatan: Siapkan air laut buatan dengan salinitas optimal. Gunakan garam khusus akuarium atau garam industri yang sudah teruji. Kadar salinitas yang umum digunakan adalah sekitar 30-35 ppt (parts per thousand) atau dengan densitas 1.020-1.025.
3. Cista Artemia Supreme Plus: Pastikan Anda menggunakan cista artemia Supreme Plus yang berkualitas baik dan disimpan dengan benar (di tempat kering dan sejuk) untuk menjaga viabilitasnya.
4. Sumber Oksigen: Aerasi yang memadai sangat penting untuk proses penetasan. Gunakan pompa udara (air pump) dan batu aerator (airstone) untuk menghasilkan gelembung udara halus yang merata.
5. Pemanas (Opsional): Suhu ideal untuk penetasan artemia adalah antara 28-30°C. Jika suhu ruangan tidak stabil, gunakan pemanas akuarium untuk menjaga suhu tetap optimal.
6. Lampu: Cahaya diperlukan untuk merangsang penetasan. Lampu meja atau lampu akuarium yang diarahkan ke wadah penetasan sudah cukup.
7. Pengukur Salinitas (Hydrometer/Refractometer): Alat ini penting untuk memastikan kadar garam dalam air sesuai standar.
Mengikuti langkah-langkah ini secara presisi akan meningkatkan peluang keberhasilan penetasan artemia Supreme Plus Anda.
Beberapa trik sederhana dapat membantu Anda memaksimalkan hasil penetasan artemia Supreme Plus:
Setelah 18-24 jam, Anda akan melihat banyak nauplii artemia yang berenang. Langkah selanjutnya adalah memanennya.
Matikan Aerasi: Hentikan aliran udara selama beberapa menit agar nauplii berkumpul di tengah dan bagian bawah wadah, sementara cista yang tidak menetas dan kulit telur akan mengapung atau tenggelam.
Siphon Nauplii: Gunakan selang kecil (siphon) untuk menyedot nauplii dari bagian tengah wadah. Hindari mengambil cista yang belum menetas atau kulit telur. Saring nauplii menggunakan jaring halus (mesh size 50-100 micron).
Bilas Nauplii: Bilas nauplii yang telah disaring dengan air bersih atau air laut dengan salinitas rendah untuk menghilangkan sisa garam.
Dengan memahami dan menerapkan cara penetasan artemia Supreme Plus ini secara konsisten, Anda akan dapat menyediakan sumber pakan hidup berkualitas tinggi yang esensial bagi pertumbuhan optimal larva ikan dan udang Anda, berkontribusi pada keberhasilan budidaya.