Dalam ajaran Islam, menutup aurat merupakan salah satu kewajiban fundamental bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Konsep ini bukan sekadar tradisi, melainkan perintah ilahi yang memiliki makna mendalam, mencakup aspek kesucian, kehormatan, dan identitas diri sebagai seorang hamba Allah.
Definisi dan Batasan Aurat
Sebelum memahami cara menutup aurat, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aurat dalam Islam. Aurat merujuk pada bagian tubuh yang wajib ditutupi berdasarkan syariat. Batasan aurat ini sedikit berbeda antara laki-laki dan perempuan, meskipun prinsip dasarnya adalah menjaga kemaluan dan bagian tubuh yang menimbulkan fitnah.
Aurat Laki-laki: Umumnya disepakati adalah antara pusar hingga lutut.
Aurat Perempuan: Lebih luas, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sebagian ulama juga memasukkan kaki sebagai bagian dari aurat yang wajib ditutup.
Perbedaan ini didasarkan pada interpretasi dalil-dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta mempertimbangkan kodrat dan peran sosial perempuan dalam masyarakat.
Hikmah Menutup Aurat
Perintah untuk menutup aurat dalam Islam sarat akan hikmah dan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat:
Menjaga Kesucian dan Kehormatan Diri: Pakaian yang menutup aurat berfungsi sebagai benteng pelindung dari pandangan yang tidak diinginkan, menjaga kehormatan diri dari pelecehan atau perbuatan maksiat.
Mencegah Fitnah dan Kerusakan Moral: Dengan berpakaian sesuai syariat, potensi timbulnya fitnah, godaan, dan kerusakan moral di masyarakat dapat diminimalisir.
Mewujudkan Kesetaraan: Pakaian yang menutup aurat membantu menyamarkan perbedaan status sosial, kekayaan, dan kecantikan fisik, sehingga menciptakan rasa kesetaraan di antara umat Islam.
Menumbuhkan Rasa Malu dan Tawadhu: Menutup aurat secara alami menumbuhkan rasa malu (haya') yang merupakan bagian dari iman, serta sikap rendah hati (tawadhu').
Identitas Muslim: Pakaian yang syar'i menjadi ciri khas dan identitas seorang Muslim di tengah masyarakat global yang beragam.
Ketaatan kepada Allah: Lebih dari segalanya, menutup aurat adalah bentuk ketaatan dan ketundukan seorang hamba kepada perintah Tuhannya.
Cara Menutup Aurat bagi Perempuan
Bagi perempuan Muslim, menutup aurat melibatkan pemilihan pakaian yang memenuhi kriteria syar'i. Syarat-syarat pakaian yang dianggap menutup aurat antara lain:
Menutup Seluruh Aurat: Sesuai batasan yang telah dijelaskan (seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, atau dengan tambahan kaki tergantung pandangan ulama).
Tidak Tipis (Tembus Pandang): Bahan pakaian tidak boleh transparan sehingga memperlihatkan warna kulit atau bentuk tubuh di baliknya.
Tidak Longgar (Menyienka Tubuh): Pakaian tidak boleh ketat atau membentuk lekuk tubuh, sehingga tidak menarik perhatian atau menimbulkan fitnah.
Tidak Menyerupai Pakaian Laki-laki: Dilarang mengenakan pakaian yang secara khusus identik dengan laki-laki.
Tidak Menyerupai Pakaian Wanita Kafir atau Fasik: Dihindari pakaian yang menjadi ciri khas kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam.
Tidak Berlebihan (Tabarruj): Dilarang mengenakan pakaian yang terlalu mencolok, mewah, atau menarik perhatian secara berlebihan.
Jenis Pakaian Penutup Aurat
Beberapa jenis pakaian yang umum digunakan untuk menutup aurat antara lain:
Hijab/Jilbab/Kerudung: Kain yang menutupi kepala, leher, dan dada.
Khimar: Sejenis kerudung panjang yang bisa menutupi sebagian punggung dan dada.
Gamis/Abaya: Pakaian terusan panjang dan longgar yang menutupi seluruh tubuh hingga mata kaki.
Pakaian Terpisah: Seperti atasan panjang (tunik), celana panjang longgar, dan rok panjang, yang dikombinasikan agar seluruh aurat tertutup.
Kombinasi pakaian ini harus dipastikan memenuhi semua syarat syar'i agar sah sebagai penutup aurat.
Cara Menutup Aurat bagi Laki-laki
Meskipun batasan aurat laki-laki lebih sempit, menjaga aurat tetaplah penting. Pakaian laki-laki harus menutupi area dari pusar hingga lutut. Syarat pakaian laki-laki juga serupa, yaitu tidak tipis, tidak menyerupai pakaian perempuan, dan tidak menyerupai pakaian ahli maksiat atau orang kafir secara khusus.
Pentingnya Niat dan Konsistensi
Menutup aurat bukanlah sekadar perkara pakaian fisik semata. Niat yang tulus untuk menjalankan perintah Allah adalah pondasi utamanya. Konsistensi dalam menjaga aurat, baik di rumah maupun di luar rumah, merupakan bukti kesungguhan iman. Proses berhijab atau menutup aurat bagi sebagian orang mungkin merupakan sebuah perjalanan, dan penting untuk terus belajar serta berusaha menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Dengan memahami definisi, hikmah, dan tata cara menutup aurat, diharapkan setiap Muslim dapat melaksanakannya dengan penuh kesadaran, keikhlasan, dan keindahan, sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada Sang Pencipta.