Artemia, atau udang renik, adalah salah satu pakan alami favorit bagi banyak jenis ikan hias, terutama pada fase larva dan burayak. Kandungan nutrisinya yang tinggi menjadikannya sumber makanan yang ideal untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan. Menghidupkan artemia dari telur (kista) yang kering memang terdengar sederhana, namun ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan agar keberhasilannya maksimal. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah tentang cara menghidupkan artemia dengan mudah dan efektif.
Telur artemia dalam kondisi kering dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Ketika kondisi lingkungan mendukung (air asin, suhu hangat, dan aerasi), telur-telur ini akan menetas menjadi nauplius (larva artemia) yang siap dikonsumsi oleh ikan. Menghidupkan artemia sendiri memberikan keuntungan berupa pasokan pakan segar kapan pun dibutuhkan, serta dapat menghemat biaya dibandingkan membeli artemia hidup yang seringkali lebih mahal dan ketersediaannya terbatas.
Sebelum memulai proses penetasan, pastikan Anda telah menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan. Kesiapan alat dan bahan akan sangat menentukan keberhasilan Anda.
Ikuti panduan berikut untuk proses penetasan yang optimal:
Campurkan garam akuarium dengan air tawar hingga larut sempurna. Untuk hasil terbaik, gunakan air yang sudah didiamkan semalam untuk menghilangkan klorin (jika menggunakan air PDAM) atau gunakan air RO. Kadar garam yang ideal adalah sekitar 1.020 hingga 1.024 specific gravity. Jika tidak memiliki alat ukur, gunakan rasio 1-2 sendok makan garam per liter air.
Isi wadah penetasan Anda dengan air asin yang sudah disiapkan. Pastikan volume air mencukupi kebutuhan Anda, namun jangan terlalu penuh agar tidak tumpah saat aerasi.
Hubungkan selang aerator ke batu aerator atau air stone, lalu masukkan ke dalam wadah penetasan. Nyalakan aerator dengan kekuatan sedang hingga cukup kuat untuk menjaga kista tetap bergerak di dalam air, tetapi tidak terlalu kuat hingga membuat nauplius kesulitan bergerak setelah menetas. Gelembung udara yang konstan sangat penting.
Ukur jumlah telur artemia yang ingin Anda tetaskan. Dosis umum adalah sekitar 1-2 gram telur per liter air. Taburkan telur secara merata di permukaan air. Hindari menggumpalkan telur di satu tempat.
Suhu ideal untuk penetasan artemia adalah antara 25°C hingga 30°C. Jika suhu ruangan Anda di bawah itu, Anda mungkin perlu menggunakan heater akuarium untuk menjaga suhu tetap stabil dalam rentang optimal. Suhu yang lebih rendah akan memperlambat atau bahkan menghentikan proses penetasan.
Proses penetasan artemia biasanya memakan waktu antara 18 hingga 36 jam, tergantung pada kualitas telur, suhu, dan salinitas air. Anda bisa mulai memanen nauplius setelah sekitar 24 jam.
Setelah waktu penetasan yang cukup, matikan aerasi sejenak. Biarkan kondisi tenang selama beberapa menit. Nauplius artemia yang sudah menetas akan cenderung berkumpul di bagian bawah wadah atau di area yang lebih terang (jika wadah diterangi dari samping). Sifon artemia nauplius dari bagian bawah wadah menggunakan selang halus yang ujungnya dilapisi kain tipis atau dimasukkan ke dalam saringan halus. Buang sisa-sisa cangkang telur yang tidak menetas dan air garam yang keruh.
Dengan mengikuti panduan cara menghidupkan artemia ini secara seksama, Anda akan dapat menyediakan pakan hidup berkualitas tinggi untuk ikan kesayangan Anda. Selamat mencoba!