Artemia, atau udang renik, adalah pakan hidup yang sangat bernilai bagi berbagai jenis ikan, terutama burayak (anak ikan) dan ikan hias kecil. Kandungan nutrisinya yang kaya, ukurannya yang pas, serta kemampuannya untuk bergerak aktif membuatnya menjadi pilihan utama para penghobi dan peternak ikan. Memproduksi artemia sendiri di rumah bukanlah hal yang sulit, bahkan bisa menjadi solusi hemat biaya dan memastikan ketersediaan pakan berkualitas.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah cara membuat artemia dengan mudah dan efektif. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memulai siklus panen artemia yang berkelanjutan untuk kebutuhan akuarium Anda.
Ilustrasi sederhana Artemia.
Sebelum memulai proses penetasan, pastikan Anda telah menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan:
Berikut adalah panduan detail mengenai cara membuat artemia:
Campurkan garam industri atau garam laut ke dalam air tawar hingga mencapai konsentrasi yang diinginkan (sekitar 25-35 gram per liter). Aduk hingga garam benar-benar larut. Anda bisa menggunakan hidrometer untuk mengukur SG jika ada. Biarkan air garam ini selama beberapa jam atau semalam agar klorin menguap dan suhu stabil.
Masukkan air garam ke dalam wadah penetas Anda. Isi sekitar 80-90% dari kapasitas wadah. Pasang selang aerator ke pompa udara dan masukkan ujungnya ke dalam wadah. Pastikan gelembung udara yang dihasilkan cukup banyak untuk menjaga sirkulasi air dan kista tetap melayang.
Taburkan telur artemia (kista) secara merata di permukaan air. Dosis umum yang digunakan adalah sekitar 1-2 gram telur per liter air. Hindari menabur telur terlalu banyak sekaligus, karena dapat menyebabkan kepadatan yang berlebihan dan menurunkan tingkat penetasan.
Suhu ideal untuk penetasan artemia adalah antara 25-30°C. Jika suhu ruangan Anda di bawah itu, Anda bisa menggunakan lampu bohlam kecil yang diarahkan ke wadah penetas atau menggunakan pemanas akuarium. Pastikan juga ada cahaya yang cukup, karena cahaya membantu memicu proses penetasan.
Proses penetasan artemia biasanya memakan waktu antara 18 hingga 36 jam, tergantung pada suhu, kualitas telur, dan salinitas air. Anda akan melihat banyak titik-titik kecil bergerak di dalam air. Itu adalah nauplii artemia yang baru menetas.
Setelah artemia menetas sempurna, matikan aerator selama beberapa menit agar artemia berkumpul di bagian tengah wadah. Kemudian, siapkan saringan halus Anda. Gunakan selang kecil atau sedotan untuk menyedot artemia dari bagian tengah wadah dan masukkan ke dalam saringan. Bilas artemia dengan air tawar bersih untuk menghilangkan sisa garam dan cangkang telur yang tidak diinginkan.
Artemia yang baru menetas (nauplii) kaya akan kuning telur dan dapat langsung diberikan kepada burayak atau ikan Anda. Jika Anda ingin memperkaya nutrisi artemia, Anda bisa membiarkannya tumbuh selama beberapa jam lagi (sekitar 6-12 jam) di wadah terpisah yang berisi air garam dan diberi pakan seperti ragi kering, spirulina, atau pakan khusus artemia. Setelah itu, panen dan berikan kepada ikan.
Dengan memahami cara membuat artemia secara benar, Anda tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memastikan ikan kesayangan Anda mendapatkan asupan nutrisi yang optimal dari pakan hidup yang segar. Selamat mencoba!