Artemia, atau yang sering dikenal sebagai udang renik, merupakan salah satu pakan alami yang sangat digemari dalam budidaya ikan dan udang. Kemampuannya untuk menyediakan nutrisi penting, serta ukurannya yang pas untuk larva berbagai jenis ikan, menjadikannya pilihan utama bagi para pembudidaya. Memulai ternak artemia sendiri bisa menjadi solusi cerdas untuk menekan biaya pakan dan memastikan ketersediaan pasokan yang stabil. Artikel ini akan mengupas tuntas cara ternak artemia dari nol, mulai dari persiapan alat hingga panen.
Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki peralatan dan bahan yang memadai. Kelengkapan persiapkan akan sangat menentukan keberhasilan budidaya Anda. Berikut adalah daftar yang perlu disiapkan:
Setelah semua persiapan terpenuhi, mari kita masuk ke tahapan inti dari cara ternak artemia.
Campurkan garam dengan air bersih hingga mencapai salinitas yang diinginkan. Untuk artemia, salinitas yang ideal adalah sekitar 1.018-1.025 ppt (parts per thousand) atau kira-kira 25-30 gram garam per liter air. Gunakan termometer untuk memastikan suhu air stabil di kisaran 25-28°C. Suhu yang optimal sangat krusial untuk proses penetasan telur.
Masukkan telur artemia ke dalam wadah budidaya yang sudah berisi larutan garam. Jumlah telur yang ditaburkan tergantung pada ukuran wadah dan kebutuhan Anda. Sebagai patokan awal, Anda bisa menggunakan sekitar 1-2 gram telur per liter air. Pastikan telur tersebar merata.
Nyalakan pompa udara untuk memberikan aerasi yang cukup. Gelembung udara tidak hanya menyediakan oksigen, tetapi juga menjaga telur tetap melayang dan terdistribusi. Pencahayaan yang cukup juga penting untuk proses penetasan. Lampu dengan intensitas sedang yang menyala 24 jam bisa membantu.
Telur artemia akan mulai menetas dalam waktu 18-30 jam, tergantung pada suhu dan kualitas telur. Selama proses ini, amati dengan seksama. Nauplii yang baru menetas akan berwarna oranye atau kekuningan. Anda akan melihat banyak cangkang telur kosong yang terapung di permukaan.
Setelah artemia menetas, Anda bisa mulai memberikan pakan. Pakan paling umum untuk nauplii artemia adalah ragi kering yang dilarutkan dalam sedikit air. Berikan pakan secara perlahan dan secukupnya agar air tidak keruh. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan setelah 12-24 jam pasca penetasan.
Proses panen biasanya dilakukan setelah 24-36 jam artemia menetas. Gunakan saringan halus untuk mengumpulkan nauplii dari wadah. Matikan aerasi sebentar, lalu kumpulkan bagian tengah larutan di mana nauplii biasanya berkumpul. Pisahkan nauplii dari cangkang telur dan sisa pakan dengan cara mencucinya beberapa kali dengan air bersih.
Dengan memahami cara ternak artemia secara benar dan konsisten, Anda tidak hanya akan mendapatkan sumber pakan alami berkualitas tinggi untuk ikan dan udang peliharaan Anda, tetapi juga dapat mengembangkan potensi bisnis budidaya artemia.