Simbol Baptis: Air, Roh Kudus (Burung Merpati), dan Salib.
Dalam perjalanan spiritual banyak individu, momen baptis menjadi salah satu peristiwa paling sakral dan transformatif. Upacara ini tidak hanya menandai masuknya seseorang ke dalam komunitas iman, tetapi juga merupakan simbol dari kematian bersama Kristus dan kebangkitan-Nya yang baru. Memahami makna di balik bacaan baptis adalah kunci untuk menghayati seluruh proses ini dengan lebih dalam dan penuh penyerahan diri. Bacaan baptis bukanlah sekadar serangkaian ayat suci yang dibacakan, melainkan merupakan panduan teologis dan spiritual yang memberikan landasan serta inspirasi bagi para calon baptisan dan jemaat yang hadir.
Bacaan baptis merujuk pada teks-teks Alkitab yang dipilih secara khusus untuk dibacakan, direnungkan, dan diajarkan seputar sakramen baptis. Teks-teks ini biasanya dipilih untuk menjelaskan makna teologis baptis, peran Roh Kudus, pembersihan dari dosa, kehidupan baru dalam Kristus, dan komitmen yang menyertainya. Bacaan-bacaan ini seringkali menjadi inti dari khotbah atau renungan yang disampaikan pada upacara pembaptisan, membantu semua yang hadir untuk memahami signifikansi dari tindakan tersebut.
Terdapat banyak ayat Alkitab yang relevan dengan sakramen baptis. Beberapa yang paling sering digunakan dan memiliki makna mendalam antara lain:
Bacaan-bacaan ini membawa makna spiritual yang mendalam:
Baptis melambangkan pembersihan dari dosa-dosa, baik dosa asal maupun dosa yang telah diperbuat. Air dalam baptis menjadi simbol penyucian, mengalirkan kehidupan baru yang murni. Sebagaimana yang ditekankan dalam Roma 6, kita tidak hanya dibersihkan, tetapi juga dikuburkan bersama Kristus dan dibangkitkan untuk hidup dalam kesegaran hidup yang sepenuhnya baru, bebas dari belenggu dosa.
Melalui baptis, kita menjadi bagian dari tubuh Kristus, yaitu gereja. Kita mengidentifikasi diri kita dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Ini berarti bahwa hidup kita sekarang tidak lagi ditentukan oleh diri sendiri, tetapi oleh Kristus yang hidup di dalam kita. Kita mengenakan Kristus (Galatia 3:27), berarti penampilan luar dan karakter batin kita seharusnya mencerminkan Dia.
Bacaan baptis seringkali mengaitkan sakramen ini dengan pemberian Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:38). Roh Kudus adalah kuasa ilahi yang memungkinkan kita untuk hidup sesuai kehendak Tuhan, memberikan hikmat, kekuatan, dan bimbingan. Kehadiran Roh Kudus memastikan bahwa kehidupan baru yang kita terima bukanlah sekadar perubahan lahiriah, melainkan transformasi batiniah yang terus-menerus.
Baptis juga merupakan pernyataan publik tentang komitmen kita kepada Yesus Kristus dan kepada gereja-Nya. Ini adalah janji untuk hidup setia kepada-Nya dan untuk berpartisipasi aktif dalam persekutuan orang percaya. Amanat Agung Yesus (Matius 28:19-20) mengingatkan bahwa baptis adalah awal dari sebuah perjalanan misi, di mana kita dipanggil untuk membawa terang Kristus kepada dunia.
Memahami bacaan baptis adalah bagian penting dari persiapan. Calon baptisan didorong untuk:
Bacaan baptis memberikan fondasi teologis dan spiritual yang kokoh bagi sakramen pembaptisan. Dengan merenungkan ayat-ayat suci ini, setiap individu dapat memasuki pengalaman baptis dengan hati yang dipersiapkan, iman yang diperkuat, dan pemahaman yang jelas tentang anugerah serta panggilan baru yang mereka terima. Baptis adalah gerbang menuju kehidupan baru yang penuh makna dalam Kristus.