Simbolisasi pembangunan dan kemajuan Provinsi Kalimantan Timur.
Nama Awang Faroek Ishak identik dengan perjalanan pembangunan Provinsi Kalimantan Timur. Selama dua periode menjabat sebagai Gubernur, beliau telah menorehkan jejak yang signifikan dalam upaya memajukan salah satu provinsi terkaya di Indonesia ini. Kiprahnya dalam memimpin Kaltim tidak lepas dari berbagai tantangan dan pencapaian yang membentuk wajah Kaltim saat ini.
Visi dan Misi Pembangunan
Di bawah kepemimpinannya, Awang Faroek Ishak berupaya mewujudkan visi besar untuk Kalimantan Timur. Fokus utamanya adalah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan infrastruktur, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Ia memahami bahwa kekayaan alam Kaltim harus dimanfaatkan secara bijak untuk kesejahteraan masyarakat jangka panjang, bukan hanya untuk keuntungan sesaat.
Program-program strategis diluncurkan untuk mencapai tujuan tersebut. Di bidang pendidikan, upaya dilakukan untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Beasiswa diberikan kepada siswa berprestasi dan keluarga kurang mampu, serta pembangunan sekolah di daerah terpencil menjadi prioritas. Hal ini mencerminkan keyakinan bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam menciptakan generasi penerus yang kompeten dan berdaya saing.
Infrastruktur menjadi tulang punggung pembangunan di bawah kepemimpinan Awang Faroek Ishak. Pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara digalakkan untuk memperlancar konektivitas antarwilayah di Kaltim. Peningkatan infrastruktur ini tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga membuka peluang investasi dan pengembangan ekonomi di berbagai sektor, termasuk pariwisata dan industri. Ia menyadari bahwa Kaltim, dengan luas wilayahnya yang membentang, membutuhkan jaringan infrastruktur yang kuat agar potensi daerah dapat tergarap optimal.
Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya Alam
Kalimantan Timur dikenal sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak, gas, dan batu bara. Awang Faroek Ishak memiliki pendekatan yang hati-hati dalam mengelola kekayaan ini. Di satu sisi, ia mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk sumber daya alam. Di sisi lain, perhatian besar diberikan pada upaya diversifikasi ekonomi agar Kaltim tidak terlalu bergantung pada sektor ekstraktif yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global.
Pengembangan sektor lain seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata menjadi agenda penting. Program-program bantuan dan pendampingan diberikan kepada para petani dan nelayan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Sektor pariwisata, dengan keindahan alamnya yang memukau, juga digalakkan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Ia berupaya menciptakan Kaltim yang memiliki struktur ekonomi yang lebih seimbang dan tangguh.
Tantangan dan Warisan
Perjalanan kepemimpinan Awang Faroek Ishak tentu tidak lepas dari berbagai tantangan. Isu lingkungan terkait eksploitasi sumber daya alam, pemerataan pembangunan antar wilayah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi pekerjaan rumah yang terus menerus dihadapi. Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, ia senantiasa berupaya mencari solusi terbaik untuk Kaltim.
Warisan terbesar Awang Faroek Ishak adalah upaya peletakan dasar-dasar pembangunan yang lebih kokoh bagi Kalimantan Timur. Ia telah berkontribusi dalam membentuk Kaltim menjadi provinsi yang lebih maju, modern, dan berdaya saing. Semangatnya dalam membangun Kaltim terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk melanjutkan estafet pembangunan demi mewujudkan cita-cita bersama: Kalimantan Timur yang sejahtera dan berkelanjutan. Kepemimpinannya menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perkembangan Kaltim.