Dalam dunia otomotif, diskusi mengenai bahan bakar selalu menjadi topik hangat. Salah satu pertanyaan yang mungkin pernah terlintas, terutama bagi para penggemar otomotif atau mekanik, adalah mengenai penggunaan avgas untuk motor. Avgas, atau aviation gasoline, adalah bahan bakar khusus yang dirancang untuk mesin pesawat terbang. Pertanyaannya, apakah bahan bakar yang luar biasa ini cocok dan aman untuk digunakan pada sepeda motor? Mari kita telaah lebih dalam. Secara sekilas, ide menggunakan avgas untuk motor mungkin terdengar menarik. Avgas dikenal memiliki angka oktan yang sangat tinggi, jauh melampaui bensin pertalite atau pertamax yang biasa kita gunakan. Angka oktan yang tinggi ini secara teoritis dapat membantu mencegah knocking atau detonasi dini pada mesin berperforma tinggi, yang seringkali menjadi tujuan modifikasi mesin motor. Namun, apakah ini cukup untuk menjadikannya pilihan yang bijak? Faktanya, avgas untuk motor lebih banyak merupakan mitos daripada solusi praktis. Ada beberapa alasan mendasar mengapa avgas tidak direkomendasikan, bahkan sangat tidak disarankan, untuk digunakan pada sepeda motor konvensional maupun yang dimodifikasi sekalipun. Pertama, komposisi kimia avgas sangat berbeda dengan bensin otomotif. Avgas mengandung aditif berbasis timbal (tetraethyl lead/TEL) dalam jumlah yang signifikan. Penambahan timbal ini berfungsi untuk meningkatkan angka oktan dan juga sebagai pelumas untuk katup pada mesin pesawat yang beroperasi pada suhu dan tekanan ekstrem. Namun, timbal ini sangat beracun dan dapat merusak komponen mesin modern yang tidak dirancang untuk menanganinya. Sistem bahan bakar pada motor, termasuk karburator atau injektor, serta catalytic converter (jika ada), dapat cepat rusak dan tersumbat oleh residu timbal. Kedua, penggunaan avgas untuk motor dapat menyebabkan masalah pelumasan yang paradoks. Meskipun timbal berfungsi sebagai pelumas untuk katup pada mesin pesawat, ia tidak dirancang untuk melumasi komponen bergerak lain seperti piston, ring piston, atau bearing pada mesin motor. Sebaliknya, timbal dapat meninggalkan endapan karbon yang berlebihan pada ruang bakar, piston, dan area lain, yang justru dapat meningkatkan keausan dan menurunkan efisiensi mesin dalam jangka panjang. Ketiga, volatilitas avgas juga berbeda. Avgas memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan bensin otomotif. Perbedaan ini dapat mempengaruhi proses penguapan bahan bakar di dalam karburator atau ruang bakar, yang berpotensi menyebabkan masalah start mesin, performa yang tidak stabil, dan efisiensi bahan bakar yang buruk. Mesin motor diatur untuk bekerja optimal dengan karakteristik penguapan bensin otomotif. Keempat, ketersediaan dan biaya. Avgas umumnya tidak tersedia di SPBU umum. Anda harus mencarinya di bandara atau toko khusus, dan harganya jauh lebih mahal dibandingkan bensin otomotif. Mengisi bahan bakar motor dengan avgas akan menjadi pengeluaran yang sangat tidak ekonomis. Ada pengecualian menarik dalam dunia balap motor performa tinggi, di mana beberapa mekanik profesional mungkin menggunakan campuran bahan bakar khusus yang mencakup komponen yang mirip dengan avgas, namun dengan formulasi yang dimodifikasi dan bebas timbal. Bahan bakar balap ini dirancang khusus untuk kebutuhan mesin balap yang sangat ekstrem dan biasanya dikelola oleh tim profesional yang memahami betul komposisi dan dampaknya. Namun, ini bukanlah avgas murni dan aplikasinya sangat terbatas pada lingkungan kompetisi yang terkontrol.
Intinya, menggunakan avgas murni untuk sepeda motor adalah ide yang buruk. Selain merusak mesin, beracun bagi lingkungan dan kesehatan, serta sangat tidak efisien dari segi biaya. Fokuslah pada bahan bakar berkualitas yang direkomendasikan oleh pabrikan motor Anda untuk performa optimal dan umur mesin yang panjang.