Dalam ekosistem layanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian, laboratorium memegang peranan krusial. Kualitas, keandalan, dan keamanan hasil pengujian laboratorium sangat bergantung pada integritas operasionalnya. Di sinilah audit internal laboratorium menjadi komponen vital yang tak terbantahkan. Audit ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah proses evaluasi sistematis yang dirancang untuk memastikan laboratorium beroperasi sesuai standar yang berlaku, mematuhi regulasi, dan terus berupaya menuju keunggulan.
Audit internal berfungsi sebagai mekanisme proaktif untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum berdampak luas. Manfaat utamanya meliputi:
Proses audit internal laboratorium biasanya mencakup berbagai aspek operasional, antara lain:
Ini adalah jantung dari setiap laboratorium yang baik. Audit akan meninjau dokumentasi sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu, prosedur operasi standar (SOP), pengendalian dokumen, pencatatan, dan tinjauan manajemen.
Kualifikasi, pelatihan, dan kompetensi staf laboratorium sangatlah penting. Audit akan memeriksa catatan pelatihan, evaluasi kinerja, dan kewenangan staf dalam melakukan tugas-tugas spesifik.
Kondisi, kalibrasi, pemeliharaan, dan kualifikasi peralatan laboratorium akan menjadi fokus. Peralatan yang tidak terkalibrasi atau tidak terawat dengan baik dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat.
Audit akan memverifikasi bahwa metode pengujian yang digunakan valid dan sesuai, serta dilaksanakan sesuai SOP. Ini termasuk verifikasi dan validasi metode, serta pemantauan kinerja analitis.
Penerapan dan efektivitas program QC, termasuk penggunaan bahan kontrol, data QC, dan tindakan korektif jika terjadi penyimpangan, akan diperiksa secara seksama.
Mulai dari penerimaan sampel, identifikasi, penyimpanan, hingga penanganan, semua tahap ini krusial untuk integritas hasil. Audit akan memastikan prosedur penerimaan, pelacakan, dan penyimpanan sampel telah sesuai.
Protokol keselamatan, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan bahan kimia berbahaya, prosedur darurat, dan pengelolaan limbah, adalah area yang tidak boleh terlewatkan.
Kondisi fisik laboratorium, seperti kebersihan, pencahayaan, ventilasi, dan pengaturan ruang, juga dapat memengaruhi kinerja dan keselamatan.
Pelaksanaan audit internal umumnya mengikuti tahapan: