Ilustrasi: Struktur Molekul Asam Amino
Tubuh manusia adalah sebuah mesin biologis yang luar biasa kompleks, dan keberlangsungan fungsinya sangat bergantung pada berbagai macam nutrisi. Di antara nutrisi penting tersebut, asam amino memegang peranan fundamental. Asam amino merupakan blok bangunan protein, yang sangat krusial untuk hampir setiap proses dalam tubuh, mulai dari pembentukan jaringan, produksi enzim dan hormon, hingga pemeliharaan sistem kekebalan tubuh. Ada dua kategori utama asam amino: esensial dan non-esensial.
Asam amino esensial adalah sembilan jenis asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus mendapatkannya dari makanan. Sebaliknya, asam amino non-esensial adalah jenis asam amino yang dapat disintesis atau diproduksi oleh tubuh kita, biasanya di hati. Meskipun demikian, "non-esensial" tidak berarti tidak penting. Keberadaan dan ketersediaan ke-11 asam amino non-esensial ini sangat vital untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan metabolisme tubuh.
Ke-11 asam amino non-esensial ini masing-masing memiliki peran spesifiknya sendiri dalam berbagai fungsi biologis. Mari kita kenali mereka satu per satu:
Meskipun tubuh dapat memproduksi asam amino non-esensial, pasokan yang cukup dari makanan tetap penting. Kebutuhan tubuh akan asam amino non-esensial dapat meningkat, terutama dalam kondisi tertentu seperti masa pertumbuhan cepat, kehamilan, penyakit, luka, atau stres fisik dan mental. Dalam situasi ini, tubuh mungkin tidak dapat mensintesis asam amino non-esensial dalam jumlah yang memadai, sehingga menjadikannya "esensial bersyarat".
Asam amino non-esensial bekerja sama dengan asam amino esensial untuk memastikan semua fungsi tubuh berjalan optimal. Defisiensi atau ketidakseimbangan salah satu jenis asam amino, baik esensial maupun non-esensial, dapat berdampak negatif pada kesehatan. Misalnya, kekurangan tirosin dapat memengaruhi produksi neurotransmitter, yang berpotensi menyebabkan gangguan suasana hati atau kelelahan. Kekurangan arginin dapat menghambat penyembuhan luka.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi pola makan yang seimbang dan kaya protein dari berbagai sumber, baik hewani maupun nabati. Sumber protein yang baik meliputi daging, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kedelai. Dengan memastikan asupan protein yang memadai, tubuh akan memiliki pasokan asam amino yang cukup, termasuk ke-11 asam amino non-esensial yang sangat dibutuhkan untuk menjaga vitalitas dan kesehatan jangka panjang.